ronggeng dukuh paruk-2,8 hal per hari

membaca novel adalah hal yang menyenangkan. satu lagi buku selesai gw baca. ronggeng dukuh paruk. teristimewa buku ini. bukan hanya karena isi buku dan pemaknaannya yang luar biasa. tapi yang menarik buku ini gw selesaikan dalam kurun waktu 1121 hari alias 3 tahun lebih 26 hari. dengan kata lain buku setebal 400 halaman itu gw baca 2,8 halaman per harinya. atau satu setengah lembar per hari.

jelas buat gw itu waktu baca terlama sebuah buku. sebuah buku yang sungguh menarik n luar biasa. ada beberapa orang yang memiliki kecepatan membaca yang luar biasa. untuk ukuran novel ronggeng dukuh paruk setebal 400 halaman itu, mungkin cuma perlu waktu 1-2 hari. bahkan gw pernah minjemin novel, eh besoknya malah dibalikin.

"kok udah dibalikin? ga suka ya. marah ya. maaf deh gw ga bermaksud serendah itu kok. bukan pula dengan minjemen trus gw bisa nyium pipi lo. suer! ayo baca lagi...ya manis ya.."

"ga mau. novelnya udah gw baca. udah semuanya kelar ampe abis. lagian gw juga suka kok lo cium..." kata orang yang gw pinjemin buku.

yah gw emang orang yang lemot kali kalo baca novel. suka bertele. sering dimaknai terlalu. ya maksudnya biar ngerti pisan dan berkesan. ada kata baru gw langsung buka celana, eh buka kamus. sama kaya gw nonton film. semua kata n detil gambar harus gw mengerti. seringnya gw nge-rewind kalo sedang nonton. sayangnya di 21 ga bisa yax.

sedikit gw gambarkan novel ronggeng dukuh paruk karya ahmad tohari. novel ini lahir tahun 1981. buku yang gw punya dengan cover orange ini merupakan trilogi. yaitu ronggeng dukuh paruk, lintang kemukus dini hari, dan jantera bianglala. menceritakan seorang srintil, perempuan yang sejak kecil dimasuki indang ronggeng. keronggengannya membawa berjuta rasa dan perubahan atas kehidupan di pedukuhan tersebut. srintil cantik yang sedari kecil yatim piatu itu jatuh hati pada rasus juga anak dukuh paruk. sejak kecil mereka sering bermain bersama. hingga akhirnya srintil benar2 menjadi ronggeng. hubungannya dengan rasus jauh. cerita berseting tahun 1960an hingga 1970 tersebut memasukkan pergolakan politik yang terjadi kurun itu. dialirkan ending dari cerita tersebut srintil menjadi gila. gila karena rasus tak kunjung sampai menjadi suaminya dan harapannya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. sengaja ga detil biar ga panjang n biar baca sendiri ajah.

salut sama ahmad tohari. doi mendeskripsikan suasana desa yang benar2 nyata. gaya deskripsinya sedikit lebih detil dari pramoedya. ada satu penggalan cerita yang membuat gw bener2 terharu dan jiwa gw terwakili disitu. yaitu ketika rasus sang tentara yang datang kembali ke dukuh paruk dan bermain dengan anak2 kecil. ia membelikan anak2 itu layangan kertas yang belum pernah dimilki anak2 di dukuh tersebut. bukan membelikan layangan dan bukan pula tentaranya yang mewakili gw. tapi ketika ia bermain dengan anak2 dan berbicara ke mereka. itu gw banget. gw yakin gw bisa jauh lebih akrab dan cair ke anak2 dibandingkan rasus. sumpe lo, susu tumpe di muke lo.

novel satu telah masuk dalam sanubari. mari kita sambung nyawa ini dengan peradaban dan perikemanusiaan lewat buku. mari membaca!